Senin, 15 Maret 2010

DISIPLIN

A. Keuntungan disiplin dan akibat tidak disiplin

Disiplin adalah suatu sikap mematuhi seluruh peraturan atau tata tertib. Sikap disipiln itu merupakan perintah Allah swt dan rosul-Nya. Agama islam dapat ditegakkan karena pemeluknya disiplin dalam enjalankan syariat – syariat ialam. Disiplin itu merupakan modal utama untuk meraih kemajuan, semua kejayaan dan kesuksesan itu dimulai dari perilaku disiplin. Sebaliknya, kegagalan atau bahkan kehancuran merupakan akibat dari tidak disiplin dalam menjalankan segala aturan – aturan yang telah ditetapkan.
Demikian pula dalam kehidupan sehari – hari. Kita harus melakukan segala hal dengan disiplin. Misalnya, setiap pagi bangun pukul setengah lima karena kita harus melakukan shalat subuh. Maka walaupun rasanya malas sekali, kita harus paksakan bangun dan mengerjakan shalat. Hal itu harus kita kerjakan setiap hari terus menerus, karena sudah merupakan aturan yang wajib dipatuhi.
Apakah keuntungan orang yang bersikap disiplin itu ? Diantaranya adalah :
1. Timbul rasa percaya diri
2. Merasa tenang
3. Tidak merasa ketakutan
4. Dapatmengerjakan tugas tepat pada waktunya.

Orang yang tidak disiplin akan memperoleh banyak kerugian. Misalnya pengemudi yang tidak disiplin akan membahayakan dirinya dan orang lain. Petani yang tidak disiplin dalam menggarap sawahnya, tidak akan memperoleh hasil panen yang memuaskan. Karyawan yang tidak disiplin dalam bekerja akan merugikan perusahaannya. Demikian pula pelajar yang tidak disiplin dalam belajarnya, tidak akan mendapatkan nilai yang baik.
Salah satu sikap disipiln yang sangat utama adalah disiplin waktu. Semua ibadah dalam islam berkaitan dengan disiplin waktu. Misalnya, Shalat 5 waktu. Mengerjakan shalat itu harus dikerjakan pada waktu yang telah ditetapkan. Contoh lain adalah puasa. Walaupun sangat lapar dan haus, tetapi tetap tidak boleh makan dan minum apabila belum tiba waktunya berbuka puaa.
Manusia akan senantiasa beruntung apabila dapat menggunakan waktunya untuk berbuat kebajikan. Dan sebaliknya manusia akan sangat merugi apabila dalam kehidupannya menyia-nyiakan waktu hanya untuk hal – hal yang tidak bermanfaat. Perhatikan firman Allah swt dalam surat Al – 'Ashr berikut.
1. Demi waktu
2. Sesungguhnya manusia itu benar – benar berada dalam kerugian
3. Kecuali orang – orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasehat – menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat – menasehati supaya menetapi kesabaran
( Q.S Al – ’Ashr : 1 – 3 )

Sikap disiplin itu harus dilakukan dalam setiap kegiatan. Dalam beribadahpun kita harus disipilin. Semua ibadah melatih kita untuk bersikap disiplin. Oleh sebab itu, apabila ibadah sudah kita laksanakan dengan baik dan tertib, maka dalam kehidupan sehari – hari pun akan terbiasa berperilaku disiplin.

B. Sikap orang yang disiplin

Sikap disiplin itu harus diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, baik di rumah, sekolah,, maupun di masyarakat. Mulailah disiplin itu dari diri kita sendiri. Seperti disiplin dalam beribadah, menggunakan waktu, berpakaian, belajar, bekerja dan sebagainya.

1. Disiplin dalam keluarga

Keluarga adalah tempat kehidupan bersama antara ayah, ibu dan anak- anaknya. Dalam keluarga pula kita dibesarkan dan mulai diberi pendidikan oleh ayah dan ibu. Di dalam keluarga ada aturan – aturan atau tata tertib yang harus dipatuhi oleh setiap anggota keluarga. Tata tettib itu merupakan latihan pertama dalam penerapan disiplin. Apabila dalam keluarga telah terbiasa hidup disiplin, maka akan terbiasa pula berperilaku disiplin di mana pun berada.

2. Disiplin di sekolah

Sekolah adalah tempat kita belajar dan menuntut ilmu. Setiap sekolah mempunyai peraturan dan tata tertib yang harus dipatuhi oleh semua warga sekolah itu. Tahukah kamu siapa saja yang termasuk warga sekolah ?
Tata tertib yang telah ditentukan oleh sekolah tersebut wajib dipatuhi dan dilaksanakan. Nah, kamu juga harus mematuhi tata tertib disekolahmu. Mematuhi tata tertib itu merupakan perilaku disiplin

KEBERSIHAN

Harun suka kebersihan
Ia selalu menjaga kebersihan badannya
Setiap hari harun mandi paling sedikit dua kali
Setiap mandi harun selalu menggunakan sabun
Ia juga tak lupa menggosok gigi
ia menggosok gigi dengan mengggunakan pasta gigi

Bila badan bersih terasa segar
Badan kotor akan terasa gatal
Gigi yang bersih membuat gigi menjadi kuat
Bila gigi tidak bersih akan mudah berlubang
Gigi berlubang terasa sakit dan berbau tidak sedap
Mereka yang sakit gigi akan susah makan dan susah tidur

Setiap orang perlu berpakaian
Pakaian berguna untuk melindungi tubuh
Melindungi tubuh dari sinar matahari, udara dingin dan debu
Pakaian bersih akan terlihat indah

Nisa berangkat sekolah
Ia mengenakan seragam
Pakaian seragamnya bersih dan rapi
Sepulang sekolah ia mengganti pakaiannnya
Kemudian farida bermain dengan mengenakan pakaian bermain
Pakaian bermainnya bersih dan rapi
Pakaian yang telah dipakai harus di cuci
Agar tidak kotor dan tidak bau
Pakaian yang kotor dapat mendatangkan penyakit

Harun dan Nisa selalu menjaga kebersihan rumah
Harun dan nisa rajin menyapu dan mengepel lantai
Mereka tak lupa mengelap kursi dan meja
Harun dan nisa mengatur ruang belajarnya dengan rapi
Memberi pengharum ruangan dan merapikan kembali setelah belajar
Bila ruangan belajar bersih dan rapi maka, belajarpun akan terasa nyaman

Setiap bangun tidur Harun dan Nisa selalu merapikan tempat tidur
Membuka jendela agar udara dan sinar matahari yang masuk
Bila ruangan tidur bersih, kita dapat beristirahat dengan nyaman

Kita harus selalu menjaga kebersihan
Baik kebersihan badan, pakaian, ataupun lingkungan

KEBERSIHAN ADALAH SEBAGIAN DARI IMAN
KEBERSIHAN PANGKAL KESEHATAN

ADAB DALAM PERGAULAN

A. Adab terhadap Guru

Ketika kamu baru masuk kelas 1, Ustadzah menanyakan pada kamu, “ Apakah kamu sudah dapat membaca ?” sebagian ada yang menjawab sudah dan sebagian yang lain menjawab belum. Apakah kamu sudah dapat menulis dan mengenal angaka ? Ada yang menjawab sudah dan ada yang menjawab belum.
Kalau di tanya lagi, siapakah yang menyebabkan kamu dapat mengaji ? tentu kamu menjawab bahwa Ustadz / Ustadzahlah yang mengajari kita sehingga dapat mengaji. Jadi Ustadz/ Ustadzah besar jasanya bagi setiap santri. Ustadz/ Ustadzah juga mendidik dan mengajarkan kita tentang sopan – santun atau Akhlaq. Ustadz/ Ustadzah mengajari kita bersikap dan bertingkah laku yang baik jika kita sedang berbicara pada Ustadz, Orang tua, Kaka, atau orang lain. BAgaimana cara makan , minum, hendak pergi dari rumah, cara masuk rumah juga Ustadz / Ustadzah mengajarkan pada kita.
Tahukah kamu, bahwa banyak orang menjadi pintar dan dapat menjadi orang pintar dan dapat menduduki jabatan yang tinggi salah satunya karena di bina dan didik oleh Ustadz / Ustadzah. Jadi Ustadz/ Ustadzah adalah salah satu orang yang dapat mengajarkan kita pintar dan menjadi orang baik. Setiap orang perlu pintar, dengan kepintarannya, ia dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi agama, bangsa dan Negara. Selain pintar orang juga harus berakhlaq mulia seperti Sabar, menghormati orang lain, selalu bersyukur atas segala sesuatu yang di berikan Allah swt dan lain sebagainya.
Karena Ustadz / Ustadzah itu besar jasanya bagi kita, maka kita wajib menghormatinya. Apabila kita bertemu dengan Ustadz / Ustadzah ucapkanlah salam. Jika Ustadz/ Ustadzah memberi tugas, maka kerjakanlah dengan baikseperti, Tugas mengerjakan pekerjaan rumah ( PR ), membersihkan halaman sekolah, membersihkan kelas. Jika Ustadz/ Ustadzah menasehati, maka kita harus dengarkan dan kita patuhi nasehatnya agar menjadi anak yang Sholeh. Sealain itu segala perbuatan, ucapan, sifat atau perilaku yang baik dari guru mestilah kita contoh dan kita teladani. Orang yang tidak menghormati Ustadz / Ustadzahnya , apalagi sampai melawan, berarti dia tidak termasuk anak yang sholeh, dia termasuk anak yang tercela akhlaqnya. Oleh karena itu hormatilah Ustadz / Ustadzahmu. Ingatlah Ustadz/ Ustadzah adalah orang tuamu yang kedua sesudah Ayah dan Ibu di rumah.


B. Adab terhadap yang lebih tua
Orang yang lebih tua adalah orang yang lahirnya lebih dahulu dari kita. Mereka sering kita sebut sebagai kakak. Ada kakak laki – laki dan ada kakak perempuan. Seseorang yang lebih tua dari kita dapat kita panggil kakak. Baik itu kakak sekandung maupun kakak yang bukan sekandung. Apabila orang yang lebih tua dan bukan saudara kandung dengan kita, namun usianya sudah dewasa, maka kepada mereka biasanya kita sebut bapak atau ibu.`
Bagaimanakah cara menghormati orang yang lebih tua dari kita ? yaitu kita dapat melakukannya dengan cara bersikap sopan dan menghormati mereka. Jika mereka memberi nasehat, kita harus mendengarkan nasehatnya dan melaksanakannya. Lebih – lebih terhadap kakak kandungmu, kamu juga harus menghormatinya, berkata yang baik, jangan berkata kasar dan menyinggung perasaan. Jika kakakmu meminta kamu untuk membelikan sesuatu, maka kerjakanlah suruhannya walau tanpa upah. Lalu, misalnya kamu melakukan sesuatu yang kurang baik, dan kakakmu menegur serta menasehatimu, maka kamu jangan marah pada kakakmu, karena teguran kakakmu merupakan pertanda ia sayang padamu, jadi turutilah nasehat kakakmu yang baik.


C. Adab terhadap teman sebaya.
Siapakah taman sebayamu ?Jia kamu di Tanya seperti itu, mungkin kamu akan menyebutkan nama – nama temanmu. Misalnya temanmu bernama Ferri, Ilyas, Nisa, atau nama temanmu yang lain. Namun, Apakah yang dimaksud dengan teman sebaya ?
Teman sebaya adalah seseorang yang usianya sama atau hampir sama dengan usia kita. Nah, sekarang kamu telah mengetahui siapa yang di maksud teman sebayamu. Contohnya kamu dikelas satu, teman – temanmu yang sama kelas satu merupakan teman sebayamu. Adapun teman yang duduk di kelas dua, tiga, empat, lima, enam adalah kakak kelasmu.
Apakah yang sering kalian lakukan bersama temanmu ? tentunya kamu sering belajar bersama, bermain bersama, atau pergi bersama. Namun, harus kamu ingat bahwa teman sebayamu bukan hanya mereka yang selalu bersamamu, akan tetapi masih banyak teman sebayamu yang lain, ada yang kamu kenal dan ada yang belum kamu kenal. Kamu harus saling menghormati, bersikap baik, dan saling tolong menolong dalam hal kebaikan, Contohnya ketika temanmu sakit, kamu bisa menolongnya mencarikan obat, atau membantu menyampaikan izin sakit pada Ustadz / ustadzahmu. Apabila alat tulismu berlebihan dan kebetulan ada temanmu yang tidak membawa, kamu dapat meminjamkannya. Itulah tolong – menolong dalam kebaikan.
Perbuatan tolong – menolong dalam kebaikan amat di anjurkan dalam agama Islam. Akan tetapi, tolong – menolong dalam kejahatan amat dilarang. Firman Allah swt menyatakan sebagai berikut :

“ Wata’aa wanuu ‘alal birri wattaqwaa walaa ta’aa wanuu ‘alal itsmi wal ‘udwaani”.
Artinya : “ Bertolong – menolonglah kamu dalam kebaikan dan Tqwa dan janganlah kamu bertolong – tolongan dalam berbuat dosa dan permusuhan “ ( Q. S. Al – Maaidah : 2 ).


Bagaimana jika tolong - menolong dalam kejahatan ? tentu saja itu tidak baik. Janganlah tolong – menolong dalam kejahatan. Ajaran agama Islam melarang kita untuk tolong - menolong dalam kejahatan. Misalnya, dengan memberikan contekan atau tolong - menolong dalam berkelahi. Sebaiknya kamu jangan ikut – ikutan melakukan kejahatan atau perbuatan tersebut. Jika kamu mampu maka damaikanlah temanmu yang sedang berkelahi. Bila tidak bisa, maka beritahukanlah kepada Ustadz / Ustadzahmu.


D. Adab terhadap yang lebih muda.
Kamu sudah tahu bahwa orang yang lebih tua adalah orang yang lahirnya lebih dahulu dari kita. Nah, tentu kamu tahu siapa orang yang lebih muda darimu. Orang yang lebih muda adalah orang yang lahirnya setelah kita. Biasanya, kita sebut adik.
Selain dengan adik kandung, apakah kamu juga sering bermain dengan teman lain yang lebih muda darimu ? Bagaimanakh sikap kita terhadap yang lebih muda ? Mereka harus kita sayangi, kita Bantu, dan kita lindungi. Ajaran agama Islam memerintahkan kita agar menyayangi yang lebih muda dan menghormati yang lebih tua.
Bagaimanakah cara kita menyayangi orang yang lebih muda? Kepada mereka kita dapat mengucapkan kata – kata yang baik dan lemah lembut. Jadi perlihatkanlah kepada mereka contoh – contoh perilaku yang baik. Jangan sekali – sekali mengucapkan kata – kata yang kotor, tidak sopan,atau berkata kasar kepada mereka. Dan apabila mereka memerlukan bantuan, maka tolonglah mereka. Misalnya, menuntunnya di jalan ynag ramai, membantunya bila mereka mau menyebrang jalan. Apabila diantara mereka ada yang terjatuh, maka peganglah tangannya dan Bantu mereka untuk berdiri kembali. Bila pensilnya patah dan ia belum pandai merautnya, maka tolonglah ia untuk meraut pensilnya. Mereka masih memerlukan pertolongan dan perlindungan dari kita.

MENEBARKAN SALAM

Dalam kehidupan sehari – hari, kita sebagai seorang yang beragama islam ( Muslim ) seringkali dianjurkan untuk menebarkan salam apabila bertemu dengan orang lain, baik dengan Orang tua, Kakak, Adik, Tetangga, Guru, dan juga pada saat akan masuk rumah, Ruang kelas dan lain sebagainya. Hal ini sesuai dengan Hadits Nabi Muhammad saw yang di riwayatkan oleh Bukhari dan Muslim Yang berbunyi Barra ibn Azib r.a berkata “Rosulullah saw memerintahkan kita akan Tujuh perkara :

1. Menjenguk orang sakit
2. Mengiringi jenazah (berta’ziyah apabila ada yang meninggal)
3. Mendo’akan orang bersin
4. Menolong orang yang lemah
5. Membantu orang yang teraniaya
6. Menyebarkan salam
7. Melaksanakan sumpah dengan baik

Oleh karena itu, setelah kita tahu bahwa kita di anjurkan menebarkan salam jika bertemu dengan orang lain maka hendaklah kita mengamalkannya / mengerjakannya dan jangan mengucapkan kata Hallo, Hai dan lain sebagainya, tetapi Ucapkanlah Salam yang berbunyi :

“ ASSALAMU’ALAIKUM WA ROHMATULLOHI WA BAROKATUH “

Artinya :
“ Semoga keselamatan, Rahmat dan Barokah terlimpah / tercurah padamu “.


A. Pengertian dan hukum salam
Salam berasal dari Bahasa Arab yang berarti Keselamatan, sehingga Salam adalah Sesuatu Lafadz / kata yang di ucapkan kepada orang lain agar orang tersebut mendapatkan keselamatan, Rahmat dan Barokah ( di tambah nikmatnya ) oleh Allah swt baik di dunia sampai besok di akhirat ( masuk surga ).
Hukum Orang yang mengucapkan / menebarkan salam adalah Sunnah ( dikerjakan mendapat pahala sedangkan jika di tinggalkan tidak berdosa ), sedangkan Hukum orang yang menjawab salam adalah Wajib ( Dikerjakan mendapat pahala, sedangkan jika ditingggalkan mendapat dosa ).


B. Adab mengucapkan salam

1. Di ucapkan dengan Lafadz / bunyi yang benar ( sebagaimana tersebut diatas ) dan
jelas.
2. Mengucapkan maupun menjawab salam dengan tersenyum.
3. Apabila di beri penghormatan ( ucapan salam), maka balaslah dengan penghormatan (
ucapan salam ) yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan Firman Allah dalam Surah An – Nisa’ ayat 86 yang artinya :“Apabila kalian di beri penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan lebih baik dari padanya atau balaslah penghormatan itu ( dengan yang serupa )”.
Oleh karena itu, jika ada yang mengucapkan salam padamu dengan Lafadz / bunyi Assalamu’alaikum maka jawablah Wa’alaikummussalam Wa rohmatullah, dan jika ada yang mengucapkan salam padamu Assalamu’alaikum Wa rohmatullah, maka jawablah Wa’alaikummussalam Wa rohmatullahi wa barokatuh, dan jika ada yang mengucapkan salam padamu Assalamu’alaikum Wa rohmatullahi wa barokatuh, maka jawablah Wa’alaikummussalam Wa rohmatullahi wa barokatuh.
4. Yang muda mengucapkan salam kepada yang lebih tua, yang lewat mengucapkan salam kepada yang duduk dan yang sedikit mengucapkan salam kepada yang banyak serta yang naik kendaraan memberi salam kepada yang berjalan kaki.
5. Jangan mengucapkan atau menjawab salam pada saat buang air. Hal ini sesuai dengan Hadits nabi Muhammad saw yang ber bunyi “ Dari Ibnu Umar r.a, Dia berkata , “ Ada seseorang lewat dan Rosulullah saw sedang buang air kecil. Orang itu mengucapkan salam kepada beliau dan rosulullah saw tidak menjawabnya ( Hadits Riwayat Muslim )
6. Mengucapkan salam atau menjawabnya dengan berjabat tangan, karena hal tersebut akan membuat dosa kedua oarng tersebut diampuni dosanya sebelum mereka berpisah.


C. Manfaat menebarkan atau menjawab salam

1. Dapat menumbuhkan rasa kasih saying antar sesama muslim
2. Menjadikan orang yang mengucapkan salam pertama kali maupun yang menjawabnya akan mendapat keselamatan, rahmat dan keberkahan dari Allah swt.
3. Diampuni dosa – dosanya.
4. Di hindarkan dari kejahatan dari orang – orang yang akan berbuat jahat kepada kita.