Rabu, 03 Maret 2010

PEMBINAAN AKHLAQ

Akhlaq adalah cermin tingkah laku manusia.Akhlaq menjadi standar kelayakan manusia untuk mendapatkan kemuliaan disisi Allah swt.Akhlaq mulia adalah anugrah terindah yang diberikan Allah swt kepada para hamba-Nya.Manusia berakhlaq mulia ibarat mutiara yang bersinar dalam kegelapan. Ia bak pohon yang tumbuh dan berbuah, kemudian buahnya dapat bermanfaat bagi yang memakannya.
Akhlaq juga diibaratkan sebagi aliran air yang jernih dan suci, yang bias menyucikan dan memberi banyak manfaat bagi makhluk hidup. Bahkan, dalam konteks yang lebih luas, akhaq memiliki peranan penting dalam terciptanya sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif.
Akhlaq menjadi ikon yang determinan dalam proses kemajuan bangsa, Negara dan agama.Oleh karena itu , upaya pembinaan akhlaq mulia adalah suatu keniscayaan yang harus terus dilakukan, kapan saja dan dimana saja.
Lantas siapa yang bertanggung jawab untuk membina akhlaq ini dalam lingkungan keluarga dan masyarakat ? pertama, pada lingkngan keluarga, tentu saja orang tua memiliki peranan penting dalam membangun akhlaq anak-anak.Sebab, secara psikologis, orang tua adalah bagian terdekat sekaligus memilii pengaruh besar dalam diri dan jiwa sang anak.
Untuk itu orangbtua seyogyanya selalu mengontrol, mengawasi serta mengarahkan anak –anaknya agar selalu mengamalkan Akhlaqul karimah. Allah swt berfirman,”wahai orang-orang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.”(QS.Attahrm [66]:6).
Kedua, pada lingkungan masyarakat, yang bertaggung jawab dalam pembinaan akhlaq ini adalah para ulam, kaum pendididik, serta cendikiawan. Meraka adalah cermin bagi masyarakat. Apa yang mereka lakukan sejatinya akan ditiru dan dipraktikan oleh masyarakat. Oleh karenanya, para ulam, pendidik serta kaum cendikiawan harus sadar akan hal tersebut.
Mereka harus dapat memberikan petunjuk pada masyarakatnya. Allah swt berfirman,”dan kami jadikan diantara mereka itu pemimpin-pemimpin yang member petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar.”(QS Assajadah[32]:24).
Ketiga, pada lingkungan yang lebih luas, yakni Negara, yang ebrtanggung jawab atas pembinaan akhlaq ini adalah pemerintah atau umara.Seorang pemimpin harus bias menjadi teladan bagi rakyatnya. Artinya, akhlaq mulia sudah selayaknya terpancar dalam diri seorang pemimpin ( Umara ).
Syauqi beik dalam kata-kata hikmahnya mengungkapkan, “sesungguhnya umat dan bangsa itu sangat bergantung pada akhlaqnya, jika baik, maka akan kuat bangsa itu, dan jika rusak maka akan hancurlah bangsa itu "